BAB I
A. Latar Belakang
Trend
terkini dari penelitian sintesis adalah melakukan analisis terhadap sebuah
analisis yang telah ada sebelumnya,yaitu penelitian-penelitian terdahulu.
Metode inilah yang disebut meta analysis.Dibandingkan dengan 3 metode review
artikel lainnya (Narrative Review,Descriptive Review, dan Vote Counting),
meta-analysis merupakan metode yang paling konsern pada pendekatan kuantitatif.
Meta-analysis
memungkinkan adanya pengkombinasian
hasil-hasil yang beragam dan memperhatikan ukuran sampel relatif dan ukuran
efek. Hasil dari tinjauan ini akurat mengingat jangkauan analisis ini yang
sangat luas dan analisis yang terpusat. Meta-analysis juga menyediakan
jawaban terhadap masalah yang diperdebatkan karena adanya konflik dalam penemuan-penemuan
beragam studi serupa.
Meta-analysis
lebih tidak bersifat subjektif
dibandingkan dengan metode tinjauan lain. Meta analysis tidak fokus pada
kesimpulan yang didapat pada berbagai studi, melainkan fokus pada data, seperti
melakukan operasi pada variabel- variabel, besarnya ukuran efek, dan ukuran
sampel. Untuk mensintesis literatur riset, meta-analysis statistikal
menggunakan hasil akhir dari studi-studi yang serupa seperti ukuran efek, atau
besarnya efek. Fokus pada ukuran efek dari penemuan empiris ini merupakan
keunggulan meta-analysis dibandingkan dengan metode tinjauan literatur
lain.
Menurut Merriyana (2006:
104) secara sederhana meta-analisis dapat diartikan sebagai analisis atas
analisis. Sebagai penelitian, meta-analisis merupakan kajian atas sejumlah
hasil penelitian dalam masalah yang sejenis. Meta-analisis merupakan salah satu
cara membuat rangkuman hasil penelitian secara kuantitatif. Gagasan
meta-analisis muncul dari Glass (1976) disajikan pada penemuan psikolog Amerika.
Meta-analisis ingin menjawab pertanyaan: apakah ada perbedaan antara kelompok
percobaan dan kelompok pembanding, jika didasarkan dari hasil-hasil penelitian
yang terus bertambah dari tahun ke tahun” (Sutrisno, 2007: 4-9).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian
Meta Analisis?
2. Apa yang
menjadi tujuan dari Meta Analisis?
3. Apa saja
kelebihan dan kekurangan dari Meta Analisis itu?
4. Apa saja
metode yang di gunakan di dalam Meta Analisis?
5. Beberapa
penelitian tentang Meta Analisis!
6. Jenis-jenis
Meta Analisis!
7. Apa saja langkah-langkah Meta Analisis!
C. Tujuan
Seteleh
mempelajari materi Meta Analisis diharapkan:
1. Mahasiswa
mampu menjelaskan apa itu Meta Analisis
2. Mahasiswa
mampu menjelaskan tujuan dari Meta Analisis
3. Mahasiswa
mampu menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari Meta Analisis
4. Mahasiswa
mampu memahami metode yang digunaka di dalam Meta Analisis
5. Mahasiswa
mampu memahami beberapa penelitian tentang Meta Analisis
6. Mahasiswa
mampu memahami jenis-jenis Meta Analisis
7. Mahasiswa
mampu memahami langkah –langkah dari Meta Analisis
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Meta Analisis
Meta
analisis merupakan analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang
cukup banyak serta menerapkan metode statistik dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan
sejumlah informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk
melengkapi maksud-maksud lainnya (Glass, 1981). Dengan kata lain, meta
analisis adalah suatu bentuk penelitian kuantitatif yang menggunakan
angka-angka dan metode statistik dari beberapa hasil penelitian untuk
mengorganisasikan dan menggali informasi sebanyak mungkin dari data yang
diperoleh, sehingga mendekati kekomprehensifan dengan maksud-maksud
lainnya.Salah satu syarat yang diperlukan dalam melakukan meta analisis adalah
pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang sejenis.
Meta
analisis adalah suatu analisis integratif sekunder dengan menerapkan prosedur
statistik terhadap hasil-hasil pengujian hipotesis penelitian. Menurut
Glass (1981), analisis sekunder itu merupakan analisis ulang (reanalysis)
terhadap data untuk tujuan menjawab pertanyaan penelitian dengan teknik-teknik
statistik yang lebih baik atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baru dengan data
lama yang dimiliki. Analisis sekunder merupakan suatu ciri-ciri penting
terhadap riset dan kegiatan evaluasi.Soekamto (1988) mengatakan bahwa sifat
meta analisis antara lain kuantitatif, dan memakai analisis statistik untuk
memperoleh seri informasi yang berasal dari sejumlah data dari
penelitian-penelitian sebelumnya. Menurut Borg (1983) bahwa, meta analisis
merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong peneliti menemukan
kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil
penelitian.
Meta-analisis
merupakan studi dengan cara menganalisis data yang berasal dari studi primer.
Hasil analisis studi primer dipakai sebagai dasar untuk menerima atau mendukung
hipotesis, menolak/menggugurkan hipotesis yang diajukan oleh beberapa
peneliti(Sugiyanto,2004). Lebih lanjut dikatakan oleh Sutjipto (1995) bahwa
meta-analisis adalah salah satu upaya untuk merangkum berbagai hasil penelitian
secara kuantitatif. Dengan kata lain, meta-analisis sebagai suatu teknik
ditujukan untuk menganalisis kembali hasil-hasil penelitian yang diolah secara
statistik berdasarkan pengumpulan data primer. Hal ini dilakukan untuk mengkaji
keajegan atau ketidakjegan hasil penelitian yang disebabkan semakin banyaknya
replikasi atau verifikasi penelitian,yang sering kali justru memperbesar
terjadinya variasi hasil penelitian.
B.
Tujuan dari
Meta Analisis
Tujuan
meta-analisis pada umumnya tidak
berbeda dengan jenis penelitian lainnya, yaitu:
- Analisis ulang (reanalysis) terhadap data untuk tujuan menjawab pertanyaan penelitian dengan teknik-teknik statistik yang lebih baik atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baru dengan data lama yang dimilik
- Mengkaji atas sejumlah hasil penelitian, riset dan evaluasi dalam masalah yang sejenis.
- Untuk menolong peneliti menemukan kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian.
C.
Kelebihan
dan Kekurangan dari Meta Analisis
Kelebihan:
- Lebih sedikit subjektivitas dan judgement dibanding 3 metode lain.
- Karena merupakan pendekatan kuantitatif, maka banyak mengambil sampel, sehingga hasil bisa lebih representatif. Hasil akhirnya dinamakan “effect size”.
- Meta-analysis memungkinkan mengkombinasikan berbagai macam hasil penelitian yang telah ada sebelumnya.
- Metode ini fokus pada pengakumulasian impact dari hasil-hasil yang tidak signifikan sehingga bisa menghasilkan suatu hasil yang signifikan.
- Metode ini juga dapat menjwab pertanyaan seputar kesenjangan hasil yang terjadi dari studi yang bermacam-macam.
- Pada penelitian bidang bisnis, Meta-analysis membuat organizational behaviour yang baik.
Kekurangan:
- Karena banyaknya sampel yang diambil, maka kemungkinan akan terjadi/memiliki sampel –sampel yang bias serta data-data yang tidak perlu (sampah).
- Meta-analysis seringkali membuat hasil yang dipublikasikan hanya yang signifikan saja,sedangkan yang tidak signifikan tidak dipublikasikan.
- Metode bersifat meng-aggregat-kan serta merata-ratakan sesuatu. Jadi sesuatu yang berbeda bisa jadi dipandang sama oleh metode ini.
- Metode ini tidak cocok diterapkan bila sampel datanya kecil.
- Bisa saja terjadi metodological error.
D.
Metode Meta
Analisis
Penelitian meta analisis ini merupakan
penelitian yang menggunakan data sekunder berupa data-data dari hasil
penelitian sebelumnya Dengan demikian penelitian ini dapat disebut
sebagai penelitian yang bersifat ex post facto yang berbentuk survey dan
analisis kepustakaan terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melaksanakan suatu meta analisis:
- Glass (1981) = fokus pada deteksi dari moderator variabel.
- Hedges dan Olkin (1985) = memakai teknik weighted least squares
- Rosenthal dan Rubin (1991) = sama seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya pada test signifikansi untuk mengkombinasikan effect size
- Hunter dan Schmidt (1990) = bedanya dengan yang lain adalah metode iniberusaha mengkoreksi error potensial sebelum meta-analysis mengintegrasikan effect study antar studi.
Tehnik
Hunter dan Schmidt lebih sering digunakan karena teknik
ini dianggap oleh para peneliti sebagai teknik yang paling lengkap,
karena selain dapat dipergunakan untuk mengkaji effect size, teknik Hunter
Schimidt dapat juga dipergunakan untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat
error of measurement, maupun man made error (artifact) yang lain.
Dalam upaya melakukan sintesa dari beberapa
penelitian, terlebih dahulu dilakukan koreksi terhadap artefak atau
ketidaksempurnaan penelitian (Sugiyanto,2004).
Hunter & Schmidt (1990) menyebutkan sedikitnya ada
11 artefak yaitu:
- Kesalahan pengambilan sampel
- Kesalahan pengukuran pada variabel dependen
- Kesalahan pengukuran pada variabel independent
- Dikotomi variabel dependen
- Dikotomi variabel independent
- Variasi rentangan dalam variabel independent
- Artefak atrisi
- Ketidaksempurnaan validitas konstruk pada variabel dependen
- Ketidaksempurnaan validitas konstruk pada variabel independen
- Kesalahan pelaporan atau transkripsi
- Varians yang disebabkan oleh faktor luar.
Hunter, J.E., & Schmidt, F.L.(1990 )mengemukakan langkah-langkah/metode
analisis korelasi meta-analisis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Transformasi harga F ke dalam t, d, dan r
- Bare Bone Meta Analysis: Koreksi Kesalahan sampel
- Menghitung mean korelasi populasi
- Menghitung varians rxy
- Menghitung varians kesalahan pengambilan sampel
- Dampak pengambilan sampel
E.
Beberapa
Penelitian Meta Analisis
Banyak
penelitian yang menerapkan meta analisis. Xin Ma dan Kishor (1992) telah
melakukan suatu penelitian meta analisis terhadap 113 penelitian utama.
Kajian ini melakukan Penilaian Hubungan Sikap terhadap Matematika dan Prestasi
Matematika. Hasil-hasil statistik pada kaijan ini digunakan untuk
mentransformasikan ukuran pengaruh bersama untuk mengukur koefisien
korelasi. Hubungan tersebut menemukan variabel terikat pada sejumlah
variabel: kelas, latar belakang etnis, pemilihan sampel, ukuran sampel, dan
publikasi data.
Underwood
(1971) menemukan 16 penelitian eksperimen pada hubungan antara memori dan
campur tangan pengintegrasian riset secara pasti. Desain baku dan
mendekati baku pengukuran bersama dilakukan untuk kajian-kajian yang disarankan
lebih cenderung menggabungkan bukti-bukti kuantitatif daripada yang bersifat
tipikal dalam penelitian itu.
Rosenthal (1976) mengintegrasikan
penemuan-penemuan beberapa ratus kajian eksperimental yang mengharapkan efek
berada dalam riset tingkah laku (behavioral) tersebut. Teknik yang
digunakan dan dia diskusikan terhadap metodologi sungguh seperti yang
ditampilkan oleh Glass (1976), ada dua pemikiran (melahirkan keperluan yang
sama). Selanjutnya, Sudman dan Bradburn dalam Glass (1976) mensintesis
beberapa ratus kajian empirik terhadap “efek-efek jawaban” dalam riset
surveinya. Selama lima tahun mereka bekerja untuk mempublikasikan
pekerjaan mereka, metode yang dikembangkan, merekomendasikan penerapan berulang
dan dalam wilayah yang berbeda: perlakuan terhadap kegagapan (Andrews, 1979),
instruksi matematika modern vesus tradisional (Athappilly, 1980), perlakuan
terhadap sakit kepala dan tensi sakit kepala (Blanchard, et al., 1980),
instruksi sains “orientasi proses” (Bredderman, 1980), kecenderungan dominan
khusus pendidikan siswa (Carlberg, 1979), penilaian siswa terhadap perintah dan
prestasi siswa (Cohen, 1980), penilaian neuropsychologi anak (Davidson, 1978).
F.
Jenis-jenis
Meta Analisis
- Analysis of Moderator Effects
Yang termasuk dalam Detecting/Assessing Moderator
Effects
-
Graphing – OLS regression
-
Q Stastistics (chi-square test) – WLS regression
-
Variance analysis – Partition test
-
Outlier test
- Mediator Assessment Methods
Merupakan
teknik yang penting dalam metode meta-analysis yang berfungsi untuk
meng-address hubungan struktural, menganalisa apakah korelasi matriks dari
populasi umum mendasari sebuah himpunan dari hasil empiris yang didapatkan. Ada
dua alternatif pendekatan untuk mempelajari mediator effect,
yaitu:
mengkombinasi dan menganalisa korelasi pengembangan
meta-analysis studi koefisien secara langsung dari kepentingan sebagai effect
size.
G.
Langkah-langkah
dari Meta Analisis
- Tetapkan masalah atau topik yang hendak diteliti.
- Tentukan periode hasil-hasil penelitian yang dijadikan sumber data, misalnya 10 tahun terakhir.
- Cari laporan penelitian yang berkaitan. Laporan tersebut dapat dalam bentuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan lain yang dapat diperoleh dari perpustakaan-perpustakaan dan internet.
- Baca judul dan abstrak laporan penelitian untuk melihat kesesuaian isinya dengan masalah yang akan diteliti.
- Fokuskan penelitian pada masalah,metodologi penelitian (jenis, tempat dan waktu penelitian, metode, pupulasi, sampel, teknik penarikan sampel, teknik analisis data), data, analisis data, dan hasil (kesimpulan dan saran).
- Kategorikan masing-masing penelitian berdasarkan paradigmanya, misalnya penelitian kuantitatif(positivistik) atau penelitian kualitatif (post positivistik).Penelitian kuantitatif biasanya dalam bentuk eksperimen untuk mengukur pengaruh atauhubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneitian kualitatif biasanya dalam bentuk deskriptif eksploratif dengan analisis yang kritis.
- Analisis kesimpulan yang ditemukan dengan mengkaji hasil-hasil penelitian itu dengan mengkaji metode dan analisis data dalam setiap penelitian sehingga dapat diketahui keunggulan dan kelemahan penelitian yang dilakukan sebelumnya.
- Tarik kesimpulan penelitian meta analisis ini atas dasar langkah –langkah di atas.
BAB III
KESIMPULAN
Pendapat
dari sumber pertama:
Kelebihannya :
Pada sumber
pertama ini saya menilai bahwa konsep dari Meta Analisis yang saya lihat sangat
jelas karena di sumber ini konsep dari Meta Analisis ini di dapat dari beberapa
orang ahli di bidangnya atau menurut pendapat ahlinya.
Kemudian
pada isi dari sumber ini di berikan atau di kaitkan dengan isu kebijakan publik
yang ada itu seperti apa
Kelemahannya:
Pada sumber
pertama ini hanya berisi konsep tetapi tidak di beri penjelasan lebih lanjut
mengenai sperti apa Meta Analisis itu sesungguhnya seperti
tujuan,metode,langkah-langkah dan bagaimana jika ingin melihat kelebihan dari
Meta Anaisis ini
Kesimpulan:
Saya
menyimpulkan bahwa konsep dari Meta Analisis itu harus berkaitan dengan isu-isu
yang ada sekarang ini,seperti contoh dari sumber pertama ini yaitu mengkaitkan
dengan isu kebijakan publik,di dalam Meta Analisis sebaiknya di beri beberapa
contoh yang real dan jelas
Pendapat
dari sumber kedua:
Kelebihannya :
Pada sumber kedua ini saya melihat bahwa di
dalam isi dari sumber kedua ini terdapat konsep dari Meta Analisi itu seperti
apa, tiga fase utama dalam Meta Analisis itu sperti apa dan kelebihanya tidak
ada di sumber lain
Kelemahannya :
Di sumber kedua ini hanya berisi mengenai
tahap atau fase utama di dalam Meta Analisis dan juga di tahap fase ini berbeda
dengan sumber lain yang saya baca mengenai fase utama atau tahap dalam
mengerjakan Meta analisis
Contoh : semua analisis meta melibatkan tiga fase utama tiga yaitu persiapan, kinerja, dan presentasi.Tetapi beliau hanya menjelaskan pada tahap persiapan dan itu pun berbeda dengan sumber lain
Contoh : semua analisis meta melibatkan tiga fase utama tiga yaitu persiapan, kinerja, dan presentasi.Tetapi beliau hanya menjelaskan pada tahap persiapan dan itu pun berbeda dengan sumber lain
Kesimpulan :
Pada meta
Analisis sebaiknya kita memahami seperti apa itu semua dan bagaimana agar kita
bisa memahaminya entah dari sumber di luar sana,kesimpulan saya pada sumber ini
ialah jadi dua langkah pertama menggambarkan bagaimana atau seperti apa prosedur
analisis itu digunakan. Tujuannya adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian
dengan mencari semua studi yang mungkin dan metode untuk menganalisis.
Pendapat
dari sumber ketiga:
Kelebihannya
:
Sumber
ketiga ini menurut saya paling lengkap dari sumber sumber sebelumnya yang saya temukan
ialah disini di ceritakan bagai alur maju atau berjalan mulai dari
pendahuluan,pengertian,sejarah,kelebihan dan kekurangan,penelitian penelitian
sebelumnya,metodenya seperti apa serta perkembangan terkini dari Meta Analisis
ini tersusun menjadi sebuah konsep yaitu konsep Meta Analisis
Kekurangannya
:
Kesimpulannya
:
Jadi jika
kita melihat dari tiga sumber yang ada,saya menyimpulkan jika kita melihat Kelengkapan
teori dari Meta Analisis itu kita semakin yakin proses dari sebuah Meta
Analisis itu seperti apa,kemudian salah satu syarat yang diperlukan dalam
melakukan meta analisis adalah pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang
sejenis.
Sumber:
1.
http://catatananakkuliah.blogspot.com/2010/03/meta-analisis-dan-isu-kebijakan-publik.html
2.
http://elfrieda.wordpress.com/2011/12/03/meta-analisis/
3.
http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/15/konsep-meta-analysis/
4.
Hunter,J.E,& Schmidt,F.L.(1990) Methods of
Meta-Analysis,London:Sage
5.
Jamie DeCoster (2004)
Meta-Analysis Notes,University of Alabama,USA