Sabtu, 06 April 2013

META ANALISIS



BAB I
A.     Latar Belakang

Trend terkini dari penelitian sintesis adalah melakukan analisis terhadap sebuah analisis yang telah ada sebelumnya,yaitu penelitian-penelitian terdahulu. Metode inilah yang disebut meta analysis.Dibandingkan dengan 3 metode review artikel lainnya (Narrative Review,Descriptive Review, dan Vote Counting), meta-analysis merupakan metode yang paling konsern pada pendekatan kuantitatif.

Meta-analysis memungkinkan adanya pengkombinasian hasil-hasil yang beragam dan memperhatikan ukuran sampel relatif dan ukuran efek. Hasil dari tinjauan ini akurat mengingat jangkauan analisis ini yang sangat luas dan analisis yang terpusat. Meta-analysis juga menyediakan jawaban terhadap masalah yang diperdebatkan karena adanya konflik dalam penemuan-penemuan beragam studi serupa.

Meta-analysis lebih tidak bersifat subjektif dibandingkan dengan metode tinjauan lain. Meta analysis tidak fokus pada kesimpulan yang didapat pada berbagai studi, melainkan fokus pada data, seperti melakukan operasi pada variabel- variabel, besarnya ukuran efek, dan ukuran sampel. Untuk mensintesis literatur riset, meta-analysis statistikal menggunakan hasil akhir dari studi-studi yang serupa seperti ukuran efek, atau besarnya efek. Fokus pada ukuran efek dari penemuan empiris ini merupakan keunggulan meta-analysis dibandingkan dengan metode tinjauan literatur lain.
Menurut Merriyana (2006: 104)  secara sederhana meta-analisis dapat diartikan sebagai analisis atas analisis. Sebagai penelitian, meta-analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang sejenis. Meta-analisis merupakan salah satu cara membuat rangkuman hasil penelitian secara kuantitatif. Gagasan meta-analisis muncul dari Glass (1976) disajikan pada penemuan psikolog Amerika. Meta-analisis ingin menjawab pertanyaan: apakah ada perbedaan antara kelompok percobaan dan kelompok pembanding, jika didasarkan dari hasil-hasil penelitian yang terus bertambah dari  tahun ke tahun” (Sutrisno, 2007: 4-9).

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Meta Analisis?
2.      Apa yang menjadi tujuan dari Meta Analisis?
3.      Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Meta Analisis itu?
4.      Apa saja metode yang di gunakan di dalam Meta Analisis?
5.      Beberapa penelitian tentang Meta Analisis!
6.      Jenis-jenis Meta Analisis!
7.      Apa  saja langkah-langkah Meta Analisis!

C.      Tujuan
Seteleh mempelajari materi Meta Analisis diharapkan:
1.      Mahasiswa mampu menjelaskan apa itu Meta Analisis
2.      Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari Meta Analisis
3.      Mahasiswa mampu menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari Meta Analisis
4.      Mahasiswa mampu memahami metode yang digunaka di dalam Meta Analisis
5.      Mahasiswa mampu memahami beberapa penelitian tentang Meta Analisis
6.      Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis Meta Analisis
7.      Mahasiswa mampu memahami langkah –langkah dari Meta Analisis

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Meta Analisis

Meta analisis merupakan analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistik dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi maksud-maksud lainnya (Glass, 1981).  Dengan kata lain, meta analisis adalah suatu bentuk penelitian kuantitatif yang menggunakan angka-angka dan metode  statistik dari beberapa hasil penelitian untuk mengorganisasikan dan menggali informasi sebanyak mungkin dari data yang diperoleh, sehingga mendekati kekomprehensifan dengan maksud-maksud lainnya.Salah satu syarat yang diperlukan dalam melakukan meta analisis adalah pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang sejenis.

Meta analisis adalah suatu analisis integratif sekunder dengan menerapkan prosedur statistik terhadap hasil-hasil pengujian hipotesis penelitian.  Menurut Glass (1981), analisis sekunder itu merupakan analisis ulang (reanalysis) terhadap data untuk tujuan menjawab pertanyaan penelitian dengan teknik-teknik statistik yang lebih baik atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baru dengan data lama yang dimiliki.  Analisis sekunder merupakan suatu ciri-ciri penting terhadap riset dan kegiatan evaluasi.Soekamto (1988) mengatakan bahwa sifat meta analisis antara lain kuantitatif, dan memakai analisis statistik untuk memperoleh seri informasi yang berasal dari sejumlah data dari penelitian-penelitian sebelumnya. Menurut Borg (1983) bahwa, meta analisis merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong peneliti menemukan kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian.

Meta-analisis merupakan studi dengan cara menganalisis data yang berasal dari studi primer. Hasil analisis studi primer dipakai sebagai dasar untuk menerima atau mendukung hipotesis, menolak/menggugurkan hipotesis yang diajukan oleh beberapa peneliti(Sugiyanto,2004). Lebih lanjut dikatakan oleh Sutjipto (1995) bahwa meta-analisis adalah salah satu upaya untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif. Dengan kata lain,  meta-analisis sebagai suatu teknik ditujukan untuk menganalisis kembali hasil-hasil penelitian yang diolah secara statistik berdasarkan pengumpulan data primer. Hal ini dilakukan untuk mengkaji keajegan atau ketidakjegan hasil penelitian yang disebabkan semakin banyaknya replikasi atau verifikasi penelitian,yang sering kali justru memperbesar terjadinya variasi hasil penelitian.
B.     Tujuan dari Meta Analisis
Tujuan  meta-analisis  pada umumnya  tidak  berbeda dengan jenis penelitian lainnya, yaitu:
  1.  Analisis ulang (reanalysis) terhadap data untuk tujuan menjawab pertanyaan penelitian dengan teknik-teknik statistik yang lebih baik atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baru dengan data lama yang dimilik
  2. Mengkaji atas sejumlah hasil penelitian, riset dan evaluasi dalam masalah yang sejenis.
  3.  Untuk menolong peneliti menemukan kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian.

C.      Kelebihan dan Kekurangan dari Meta Analisis

Kelebihan:
  1. Lebih sedikit subjektivitas dan judgement dibanding 3 metode lain.
  2. Karena merupakan pendekatan kuantitatif, maka banyak mengambil sampel, sehingga hasil bisa lebih representatif. Hasil akhirnya dinamakan “effect size”.
  3. Meta-analysis memungkinkan mengkombinasikan berbagai macam hasil penelitian yang telah ada sebelumnya.
  4. Metode ini fokus pada pengakumulasian impact dari hasil-hasil yang tidak signifikan sehingga bisa menghasilkan suatu hasil yang signifikan.
  5. Metode ini juga dapat menjwab pertanyaan seputar kesenjangan hasil yang terjadi dari studi yang bermacam-macam.
  6. Pada penelitian bidang bisnis, Meta-analysis membuat organizational behaviour yang baik.

Kekurangan:
  1. Karena banyaknya sampel yang diambil, maka kemungkinan akan terjadi/memiliki sampel –sampel yang bias serta data-data yang tidak perlu (sampah).
  2.  Meta-analysis seringkali membuat hasil yang dipublikasikan hanya yang signifikan saja,sedangkan yang tidak signifikan tidak dipublikasikan.
  3. Metode bersifat meng-aggregat-kan serta merata-ratakan sesuatu. Jadi sesuatu yang berbeda bisa jadi dipandang sama oleh metode ini.
  4. Metode ini tidak cocok diterapkan bila sampel datanya kecil.
  5. Bisa saja terjadi metodological error.

D.     Metode Meta Analisis
Penelitian meta analisis ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder berupa data-data dari hasil penelitian sebelumnya  Dengan demikian penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian yang bersifat ex post facto yang berbentuk survey dan analisis kepustakaan terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu meta analisis:
  1. Glass (1981) = fokus pada deteksi dari moderator variabel.
  2.  Hedges dan Olkin (1985) = memakai teknik weighted least squares
  3. Rosenthal dan Rubin (1991) = sama seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya pada test signifikansi untuk mengkombinasikan effect size
  4. Hunter dan Schmidt (1990) = bedanya dengan yang lain adalah metode iniberusaha mengkoreksi error potensial sebelum meta-analysis mengintegrasikan effect study antar studi.

Tehnik Hunter dan Schmidt lebih sering digunakan karena teknik ini dianggap oleh para peneliti sebagai teknik yang  paling lengkap, karena selain dapat dipergunakan untuk mengkaji effect size, teknik Hunter Schimidt dapat juga dipergunakan untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat error of measurement, maupun man made error (artifact) yang lain.
Dalam upaya melakukan sintesa dari beberapa penelitian, terlebih dahulu dilakukan koreksi terhadap artefak atau ketidaksempurnaan penelitian (Sugiyanto,2004).
Hunter & Schmidt (1990) menyebutkan sedikitnya ada 11 artefak yaitu:
  1.  Kesalahan pengambilan sampel
  2. Kesalahan pengukuran pada variabel dependen
  3.  Kesalahan pengukuran pada variabel independent
  4.  Dikotomi variabel dependen
  5.   Dikotomi variabel independent
  6. Variasi rentangan dalam variabel independent
  7.  Artefak atrisi
  8.  Ketidaksempurnaan validitas konstruk pada variabel dependen
  9.  Ketidaksempurnaan validitas konstruk pada variabel independen
  10. Kesalahan pelaporan atau transkripsi
  11.  Varians yang disebabkan oleh faktor luar.

Hunter, J.E., & Schmidt, F.L.(1990 )mengemukakan langkah-langkah/metode analisis korelasi meta-analisis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  1. Transformasi harga F ke dalam t, d, dan r
  2.  Bare Bone Meta Analysis: Koreksi Kesalahan sampel
  3.  Menghitung mean korelasi populasi
  4. Menghitung varians rxy  
  5. Menghitung varians kesalahan pengambilan sampel
  6.   Dampak pengambilan sampel

E.      Beberapa Penelitian Meta Analisis
Banyak penelitian yang menerapkan meta analisis.  Xin Ma dan Kishor (1992) telah melakukan suatu penelitian meta analisis terhadap 113 penelitian utama.  Kajian ini melakukan Penilaian Hubungan Sikap terhadap Matematika dan Prestasi Matematika.   Hasil-hasil statistik pada kaijan ini digunakan untuk mentransformasikan ukuran pengaruh bersama untuk mengukur koefisien korelasi.  Hubungan tersebut menemukan variabel terikat pada sejumlah variabel: kelas, latar belakang etnis, pemilihan sampel, ukuran sampel, dan publikasi data.
Underwood (1971) menemukan 16 penelitian eksperimen pada hubungan antara memori dan campur tangan pengintegrasian riset secara pasti.  Desain baku dan mendekati baku pengukuran bersama dilakukan untuk kajian-kajian yang disarankan lebih cenderung menggabungkan bukti-bukti kuantitatif daripada yang bersifat tipikal dalam penelitian itu. 
Rosenthal (1976) mengintegrasikan penemuan-penemuan beberapa ratus kajian eksperimental yang mengharapkan efek berada dalam riset tingkah laku (behavioral) tersebut.  Teknik yang digunakan dan dia diskusikan terhadap metodologi sungguh seperti yang ditampilkan oleh Glass (1976), ada dua pemikiran (melahirkan keperluan yang sama).  Selanjutnya, Sudman dan Bradburn dalam Glass (1976) mensintesis beberapa ratus kajian empirik terhadap “efek-efek jawaban” dalam riset surveinya.  Selama lima tahun mereka bekerja untuk mempublikasikan pekerjaan mereka, metode yang dikembangkan, merekomendasikan penerapan berulang dan dalam wilayah yang berbeda: perlakuan terhadap kegagapan (Andrews, 1979), instruksi matematika modern vesus tradisional (Athappilly, 1980), perlakuan terhadap sakit kepala dan tensi sakit kepala (Blanchard, et al., 1980), instruksi sains “orientasi proses” (Bredderman, 1980), kecenderungan dominan khusus pendidikan siswa (Carlberg, 1979), penilaian siswa terhadap perintah dan prestasi siswa (Cohen, 1980), penilaian neuropsychologi anak (Davidson, 1978).

F.      Jenis-jenis Meta Analisis
  1. Analysis of Moderator Effects
Yang termasuk dalam Detecting/Assessing Moderator Effects
-          Graphing – OLS regression
-          Q Stastistics (chi-square test) – WLS regression
-          Variance analysis – Partition test
-          Outlier test
  1. Mediator Assessment Methods
Merupakan teknik yang penting dalam metode meta-analysis yang berfungsi untuk meng-address hubungan struktural, menganalisa apakah korelasi matriks dari populasi umum mendasari sebuah himpunan dari hasil empiris yang didapatkan. Ada dua alternatif pendekatan untuk mempelajari mediator effect,
yaitu:
mengkombinasi dan menganalisa korelasi pengembangan meta-analysis studi koefisien secara langsung dari kepentingan sebagai effect size.


G.     Langkah-langkah dari Meta Analisis
  1.  Tetapkan masalah atau topik yang hendak diteliti.
  2. Tentukan periode hasil-hasil penelitian yang dijadikan sumber data, misalnya 10 tahun terakhir.
  3. Cari laporan penelitian yang berkaitan. Laporan tersebut dapat dalam bentuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan lain yang dapat diperoleh dari perpustakaan-perpustakaan dan internet.
  4. Baca judul dan abstrak laporan penelitian untuk melihat kesesuaian isinya dengan masalah yang akan diteliti.
  5. Fokuskan penelitian pada masalah,metodologi penelitian (jenis, tempat dan waktu penelitian, metode, pupulasi, sampel, teknik penarikan sampel, teknik analisis data), data, analisis data, dan hasil (kesimpulan dan saran).
  6. Kategorikan masing-masing penelitian berdasarkan paradigmanya, misalnya penelitian kuantitatif(positivistik) atau penelitian kualitatif (post positivistik).Penelitian kuantitatif biasanya dalam bentuk eksperimen untuk mengukur pengaruh atauhubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneitian kualitatif biasanya dalam bentuk deskriptif eksploratif dengan analisis yang kritis.
  7.  Analisis kesimpulan yang ditemukan dengan mengkaji hasil-hasil penelitian itu dengan mengkaji metode dan analisis data dalam setiap penelitian sehingga dapat diketahui keunggulan dan kelemahan penelitian yang dilakukan sebelumnya.
  8. Tarik kesimpulan penelitian meta analisis ini atas dasar langkah –langkah di atas.



BAB III
KESIMPULAN

Pendapat dari sumber pertama:
Kelebihannya :
Pada sumber pertama ini saya menilai bahwa konsep dari Meta Analisis yang saya lihat sangat jelas karena di sumber ini konsep dari Meta Analisis ini di dapat dari beberapa orang ahli di bidangnya atau menurut pendapat ahlinya.
Kemudian pada isi dari sumber ini di berikan atau di kaitkan dengan isu kebijakan publik yang ada itu seperti apa
Kelemahannya:
Pada sumber pertama ini hanya berisi konsep tetapi tidak di beri penjelasan lebih lanjut mengenai sperti apa Meta Analisis itu sesungguhnya seperti tujuan,metode,langkah-langkah dan bagaimana jika ingin melihat kelebihan dari Meta Anaisis ini
Kesimpulan:
Saya menyimpulkan bahwa konsep dari Meta Analisis itu harus berkaitan dengan isu-isu yang ada sekarang ini,seperti contoh dari sumber pertama ini yaitu mengkaitkan dengan isu kebijakan publik,di dalam Meta Analisis sebaiknya di beri beberapa contoh yang real dan jelas

Pendapat dari sumber kedua:
Kelebihannya :
Pada sumber kedua ini saya melihat bahwa di dalam isi dari sumber kedua ini terdapat konsep dari Meta Analisi itu seperti apa, tiga fase utama dalam Meta Analisis itu sperti apa dan kelebihanya tidak ada di sumber lain
Kelemahannya :
Di sumber kedua ini hanya berisi mengenai tahap atau fase utama di dalam Meta Analisis dan juga di tahap fase ini berbeda dengan sumber lain yang saya baca mengenai fase utama atau tahap dalam mengerjakan Meta analisis
Contoh :
semua analisis meta melibatkan tiga fase utama tiga yaitu persiapan, kinerja, dan presentasi.Tetapi beliau hanya menjelaskan pada tahap persiapan dan itu pun berbeda dengan sumber lain
Kesimpulan :
Pada meta Analisis sebaiknya kita memahami seperti apa itu semua dan bagaimana agar kita bisa memahaminya entah dari sumber di luar sana,kesimpulan saya pada sumber ini ialah jadi dua langkah pertama menggambarkan bagaimana atau seperti apa prosedur analisis itu digunakan. Tujuannya adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan mencari semua studi yang mungkin dan metode untuk  menganalisis.

Pendapat dari sumber ketiga:
Kelebihannya :
Sumber ketiga ini menurut saya paling lengkap dari sumber sumber sebelumnya yang saya temukan ialah disini di ceritakan bagai alur maju atau berjalan mulai dari pendahuluan,pengertian,sejarah,kelebihan dan kekurangan,penelitian penelitian sebelumnya,metodenya seperti apa serta perkembangan terkini dari Meta Analisis ini tersusun menjadi sebuah konsep yaitu konsep Meta Analisis
Kekurangannya :

Kesimpulannya :
Jadi jika kita melihat dari tiga sumber yang ada,saya menyimpulkan jika kita melihat Kelengkapan teori dari Meta Analisis itu kita semakin yakin proses dari sebuah Meta Analisis itu seperti apa,kemudian salah satu syarat yang diperlukan dalam melakukan meta analisis adalah pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang sejenis.





Sumber:
1.      http://catatananakkuliah.blogspot.com/2010/03/meta-analisis-dan-isu-kebijakan-publik.html
2.      http://elfrieda.wordpress.com/2011/12/03/meta-analisis/
3.      http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/15/konsep-meta-analysis/
4.      Hunter,J.E,& Schmidt,F.L.(1990) Methods of Meta-Analysis,London:Sage
5.      Jamie DeCoster (2004) Meta-Analysis Notes,University of Alabama,USA





Read more »»